Jumat, 12 Oktober 2012

Pemrograman Terstruktur

Ide Pemrograman Terstruktur pertama kali di ungkapkan oleh Profesor Edsger Djikstra dari Universitas ....Eindhoven.... sekitar tahun 1965. Profesor Djikstra dalam papernya mengusulkan bahwa pernyataan GOTO seharusnya tidak dipergunakan di dalam program terstruktur. Pernyataan tersebut ditanggapi oleh HD. Mills bahwa pemrograman terstruktur tidak hanya dihubungkan dengan tidak digunakannya pernyataan GOTO, tetapi oleh strukturnya. Struktur programlah yang menentukan program yang terstruktur menggunakan pernyataan GOTO atau tidak.
.. ..
Dari pernyataan keduanya, pada prinsip dasarnya mengemukakan teknik pemrograman terstruktur. Memang tidak ada definisi yang pasti mengenai pemrograman terstruktur, tapi dapat diambil suatu kesimpulan Pemrograman Terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program. Jelasnya terminology pemrograman terstruktur mempunyai suatu arti teknis, tetapi banyak orang menggunakannya sebagai sinonim, untuk menulis program dan membuat mereka mudah memahami, menelusuri dan memodifikasi program.
................
.. ..
PRINSIP DAN TUJUAN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR....
.. ..
Prinsip utama dari pemrograman terstruktur adalah bahwa jika suatu proses telah sampai pada suatu titik tertentu, maka proses selanjutnya tidak boleh melompat ke baris sebelumnya, kecuali untuk proses berulang.
.. ..
Sedangkan tujuan dari pemrograman terstruktur adalah :....
  1. Meningkatkan kehidupan program....
  2. Program mudah dibaca dan ditelusuri....
  3. Menyederhanakan kerumitan program....
  4. Pemeliharaan program....
  5. Meningkatkan produktivitas pemrograman....
.. ..
MEMBUAT PROGRAM....
.. ..
Untuk membuat/menyusun suatu program yang besar dan kompleks, pemrogram membutuhkan bebrapa tahapan-tahapan yang sistematis dan terpadu, sebagai berikut :....
  1. Definisi masalah....
  2. Analisis kebutuhan....
  3. Desain algoritma....
  4. Pengkodean....
  5. Bahasa pemrograman....
  6. Testing dan Debugging....
  7. Dokumentasi....
  8. Pemeliharaan....
.. ..
Tetapi untuk membuat program yang sederhana, pemrogram tidak perlu menggunakan ke tujuh tahap tersebut, cukup dengan melakukan beberapa tahap saja. Seperti :....
  1. Definisi masalah....
  2. Desain algoritma....
  3. Bahasa pemrograman....
  4. Testing dan Debugging....
.. ..
........BAHASA PEMROGRAMAN....
.. ..
Bahasa pemrograman adalah suatu program khusus yang dibuat oleh suatu perusahaan software ( perangkat lunak ) yang digunakan untuk mengembangkan suatu aplikasi.....
.. ..
Bahasa pemrograman dibedakan menjadi :....
  1. Low Level Language ( Bahasa tingkat rendah )....
Adalah bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin. Contohnya adalah bahasa assembly, bahasa tingkat rendah ini sangat sulit untuk dipahami.....
.. ..
  1. Middle Level Language ( Bahasa tingkat menengah )....
Adalah bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan pernyataan, mudah untuk dipahami dan memiliki instruksi-instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contohnya adalah bahasa C.....
.. ..
  1. High Level Language ( Bahasa tingkat tinggi )
Adalah bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan pernyataan dan dapat dipahami secara langsung. Contohnya adalah Pascal, Fortran, Cobol, Basic.
.. ..
  1. Object Oriented Language ( Bahasa berorientasi obyek )
Bahasa yang berorientasi objek, bahasa pemrograman yang sangat popular saat ini. Bahasa pemrograman ini mengandung fungsi-fungsi untuk menyelesaikan suatu permasalahan, dengan menggunakan bahasa pemrograman ini, pemrogram tidak harus menulis secara detail semua pernyataan, tetapi cukup memasukkan criteria-kriteria yang dikehendaki saja. Contohnya adalah Visual dBase, Visual FoxPro, Delphi, Visual C, dan lain-lain.....

............
COMPILLER DAN INTERPRETER....
.. ..
Source program yang telah ditulis dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, tidak dimengerti oleh komputer, karena komputer hanya mengerti bahasa mesin. Source program tersebut harus diterjemahkan ke dalam bahasa mesin terlebih dahulu sebelum di jalankan.....
.. ..
Source program ke penterjemah dan machine language
.. ..
Terdapat dua jenis penterjemah yaitu :....
  1. Compiller....
  2. Interpreter....
.. ..
Perbedaan kedua penterjemah tersebut adalah sebagai berikut :....
.. ..
INTERPRETER :....
.. ..
  1. Menterjemahkan instruksi per instruksi.....
  2. Source program tidak harus ditulis dengan lengkap.....
  3. Bila terjadi kesalahan kompilasi, dapat langsung dibetulkan secara interaktif.....
  4. Tidak menghasilkan obyek program.....
  5. Tidak menghasilkan excutable program karena langsung dijalankan pada saat program diinterpretasi.....
  6. Proses interpretasi terasa cepat, karena tiap-tiap instruksi langsung dikerjakan dan dapat dilihat hasilnya.....
  7. Source program terus dipergunakan karena tidak dihasilkan excutable program.....
  8. Proses pengerjaan program lebih lambat, karena setiap instruksi dikerjakan harus diinterpretasikan ulang kembali.....
  9. Keamanan dari program kurang terjamin, karena yang selalu digunakan adalah source program.....
.. ..
COMPILER....
.. ..
  1. Menterjemah secara keseluruhan sekaligus.....
  2. Source program harus ditulis dengan lengkap.....
  3. Bila terjadi kesalahan kompilasi, source program harus dibenarkan dan proses kompilasi diulang kembali.....
  4. Dihasilkan obyek program.....
  5. Dihasilkan excutable program, sehingga dapat dijalankan di keadaan prompt sistem.....
  6. Proses kompilasi lama, karena sekaligus menterjemahkan seluruh instruksi program.....
  7. Source program sudah tidak dipergunakan lagi untuk mengerjakan program.....
  8. Proses pengerjaan program lebih cepat, karena excutable program sudah dalam bahasa mesin.....
  9. Keamanan dari program lebih terjamin, karena yang dipergunakan excutable program.....
.. ..
KUALITAS BAHASA PEMROGRAMAN....
.. ..
Setiap bahasa pemrograman tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk menilai kelebihan atau kekurangan suatu bahasa pemrograman, antara lain :....
.. ..
  1. Ekspresivitas ....
Bahasa pemrograman yang baik haruslah berkemampuan untuk secara jelas menggambarkan algoritma yang dibuat oleh pemrogramnya.....
  1. Dapat didefinisikan dengan baik....
Sintak dan semantik bahasa pemrograman yang baik haruslah konsisten dan tidak bermakna ganda.....
  1. Tipe data dan strukturnya....
Bahasa pemrograman yang baik haruslah berkemampuan untuk mendukung berbagai tipe data.....
  1. Modularitasnya....
Bahasa pemrograman yang harus mempunyai fasilitas subprogramming sehingga suatu program yang besar dapat dikerjakan oleh sekaligus beberapa pemrogram secara bersama-sama yang nantinya dengan mudah dapat digabungkan menjadi sebuah modul saja.....
  1. Fasilitas masukan dan keluaran....
Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat mendukung berbagai jenis model file seperti sequential, random access, index, multiple index dan lain sebagainya dalam pemrosesan masukan dan keluaran.....
  1. Portabilitas....
Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat dipakai pada berbagai tipe mesin komputer yang berbeda-beda.....
  1. Effisiensi ....
Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat dikompilasi dan dieksekusi secara cepat pada mesin komputer dimana program dapat diimplementasikan.....
  1. Mudah dipelajari....
Bahasa pemrograman tersebut harus mudah dipelajari maupun dijarkan.....
  1. Bersifat umum....
Bahasa pemrograman tersebut harus memiliki jangkauan luas dan berbagai aplikasi pemrograman sehingga dapat disebut bahasa yang serbaguna.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar